inspirasi

inspirasi

Monday 16 May 2011

Hubungan Konstan

durasi baca: 2-3 menit

(dirangkum dari buku One Month to Live, Kerry & Chris Shook)

Bagaimana kita menjaga hubungan kita dengan sumber kuasa tertinggi? Kita membutuhkan dua penghubung untuk tetap sehat, bertumbuh, dan menghasilkan ‘buah’ yang terbaik.

Komunikasi secara konstan merupakan yang pertama. Banyak orang saat ini, karena peralatan komunikasi teknologi tinggi, terus-menerus terhubung dengan kantor mereka. Yang jauh lebih kita butuhkan adalah terus-menerus terhubung pada Allah.


Untuk melakukan komunikasi secara konstan, ada dua hal yang dapat kita lakukan tiap harinya.
1.       Doa percakapan
Ketika kita bangun pada pagi hari, kita perlu memulai hari kita dengan bercakap-cakap dengan Allah. Mungkin kita memandang ke depan dan memikirkan pergumulan dan harapan kita untuk hari ini. Mungkin kita bisa bersyukur untuk pemberian waktu 24 jam lainnya dan bertanya bagaimana Dia menghendaki kita untuk menggunakan waktu itu. Mulailah hari-hari kita dengan Allah!

2.       Percakapan sepanjang sisa hari ini
Lanjutkanlah percakapan denganNya sepanjang sisa hari ini. Kita tidak perlu menggunakan bahasa formal atau menghentikan segala sesuatu yang kita kerjakan. Kita tidak perlu berbicara denganNya dengan suara keras karena Allah tahu pikiran kita sebelum kita berbicara. Jadi, katakan isi hati kita dengan jujur kepadaNya. Katakan kepada Allah semua masalah yang kita hadapi, keputusan yang kita buat, dan kejutan yang kita terima dengan ucapan syukur sepanjang hari. Jika kita merasa stres dan marah, katakan hal itu kepada Allah.


Setelah komunikasi, yang selanjutnya kita lakukan untuk menjalin hubungan yang konstan adalah pengakuan secara konstan. Ini tidak berarti kita harus mencari pendeta atau imam dan memberitahukan dosa terakhir kita. Itu juga tidak dilakukan dengan memukul diri sendiri. Tidak, ini sesungguhnya merupakan dimensi lain dari percakapan kita dengan Allah secara terus-menerus sepanjang hari. Jika kita menyadari tentang sesuatu yang seharusnya tidak kita katakan atau kerjakan, atau sesuatu yang tidak kita lakukan, tetapi kita percaya seharusnya kita lakukan, akui saja terus terang kepadaNya saat itu juga.


Kita semua bekerja menurut proses. Kita gagal dan menyerah pada saat yang rentan terhadap godaan, tetapi kita tidak perlu terus-menerus memikirkannya dan tentu saja tidak berkubang di dalamnya. Jika kita mengakui kegagalan kita dan memohon kasih karunia dan pengampunanNya, Allah dengan senang hati menyucikan hati kita dan memulihkan hubungan kita denganNya. Itu merupakan proses saat demi saat setiap hari.


Dengan pengakuan, pada dasarnya kita mengingatkan diri sendiri bahwa kita tidak dapat melakukan itu semua dengan kemampuan kita sendiri, bahwa kita membutuhkan Allah dan menghendaki Dia untuk terus bekerja dalam hidup kita untuk memberikan kekuatan dan kuasa yang kita butuhkan untuk bertumbuh secara sehat. Pengakuan berarti setuju dengan Allah bahwa jalan kita salah, dan pertobatan merupakan keputusan untuk menuruti jalan Allah.


Keputusan dan komitmen tidak ada gunanya jika kita bergantung pada kekuatan kehendak kita sendiri. Kita mungkin berhasil mempertahankannya untuk sementara, tetapi akhirnya kekuatan kita sendiri tidak akan cukup. Dengan kekuatanNya kita dapat menjalani hari demi hari kehidupan kita.

No comments:

Post a Comment