inspirasi

inspirasi

Saturday 19 October 2013

Antara Tangan dan Kaki

http://coretandokter.wordpress.com/2012/07/06/45-fakta-unik-organ-tubuh-manusia/

Manakah bagian tubuh kita yang paling penting? Tangan ataukah kaki? Kepala ataukah perut? Apakah mulut yang digunakan untuk mengunyah? Atau hidung yang dipakai untuk bernapas? Apa mungkin rambut atau kulit? Atau teman-teman merasa jantung yang paling penting karena bagian itulah yang memompa darah ke seluruh tubuh kita? Mungkin beberapa dari teman-teman mengatakan tulang karena itulah yang membentuk struktur tubuh kita sehingga memiliki rupa seperti ini? Atau mungkin darah dan syaraf yang menjadi bagian tubuh yang paling penting?

Pertanyaan juga bisa berganti. Manakah yang kurang berguna di antara bagian tubuh ini? Atau pertanyaan bisa lebih jauh, manakah bagian tubuh yang tidak bermanfaat sama sekali? Atau pertanyaan yang lebih dalam lagi, bisakah kaki menggantikan fungsi tangan? Atau otak ganti fungsi jari? Apakah mungkin ginjal mengganti fungsi paru-paru? Ataukah menurut teman-teman kandung kemih bisa menggantikan fungsi tenggorokan?

Saya yakin dengan cepat kita akan menjawab “tidak mungkin”. Setiap bagian tubuh sudah memiliki fungsi dan bentuk yang unik dan khas. Dan setiap bentuk dan fungsi yang unik itu telah membentuk satu kesatuan yang bekerjasama menjadi apa yang kita kenal bersama sebagai tubuh manusia. Dengan lantang kita bisa menjawab “tidak mungkin” pada pertanyaan-pertanyaan saya di atas. Namun, saya yakin beberapa dari teman-teman akan berpikir lebih lama untuk menjawab pertanyaan saya yang lain.

Saya coba berikan latar belakangnya. Setiap kita telah diciptakan unik dan berbeda satu sama lain. Bahkan dua orang yang kembar identik sekalipun pasti memiliki perbedaan di dalam tubuhnya, baik itu fisik, maupun sifat dan karakternya. Tono memiliki fisik yang kuat sehingga dia mahir berolahraga. Alin mempunyai otak yang cemerlang sehingga dia gemar mengotak-atik rumus matematika. Rinto gemar berbicara dan berdiskusi, sehingga kemudian dia memilih memperdalam pengetahuan di bidang hukum. Siska senang membuka dan membaca kitab suci dan kemudian dia ingin belajar lebih dalam di sekolah agama. Setiap kita telah diciptakan unik dan berbeda satu sama lain. Memiliki minat yang berbeda, kegemaran yang berbeda, juga kemampuan yang berbeda-beda.

Dengan latar belakang ini, saya akan memberikan pertanyaan saya. Ketika kemudian Tono, Alin, Rinto, dan Siska bertemu dan bekerjasama dalam melakukan sesuatu hal, apakah Alin kemudian dapat menggantikan peran Tono, atau Rinto menggantikan tugas Siska, dan sebaliknya? Untuk beberapa tugas yang umum dan bisa dikerjakan oleh semua, mungkin peran mereka bisa ditukar. Tapi untuk peran yang lebih unik, dimana hanya masing-masing mereka saja yang mampu mengerjakannya, apakah mereka bisa bertukar peran?

Dan pertanyaan yang sama seperti tubuh manusia di atas, manakah yang lebih berguna? Anto? Alin? Apakah Rinto atau Siska? Atau kalau dibawa ke konteks saat ini, siapakah yang lebih berguna? Apakah saya, Anda, teman Anda, teman saya, temannya teman Anda, atau sahabatnya teman saya?

Tentu Rinto tidak bisa melakukan peran yang unik dari Tono, karena masing-masing mereka punya keunikannya sendiri. begitu juga yang lain. Namun kenyataannya, kita sering kali merasa peran yang kita lakukan lebih baik dari yang orang lain lakukan. Kita menganggap apa yang kita kerjakan lebih bermanfaat daripada yang teman kita kerjakan. Bahkan kemudian kita menilai ketertarikan seseorang akan suatu hal tidak ada gunanya dibanding ketertarikan kita dengan sesuatu hal. Dan sampailah kita pada sebuah kesimpulan, cukup dengan hadirnya kita, atau orang-orang yang karakternya seperti kita, maka berbagai hal akan bisa dilakukan. Atau kesimpulan lainnya, apa yang dilakukan teman kita bisa berguna kalau keunikan teman kita itu seperti keunikan kita. Dan kesimpulan kebalikannya, kalau teman kita itu melakukan seperti keunikannya, dan bukan keunikan kita, maka sesuatu yang dikerjakannya itu tidak akan pernah berhasil.

Mari kita bayangkan bersama. Apakah tubuh layak disebut tubuh kalau keragaman bagian tubuh ini digantikan oleh satu ragam saja, misal kaki saja, atau tangan saja, atau mata saja? Bayangkan teman-teman kalau tubuh kita hanya terdiri dari kaki saja, atau mata saja, atau hidung saja? Bagian mana yang akan melakukan fungsi berjalan? Bagian mana yang melakukan fungsi memegang, atau melihat, atau lainnya? Tentu tubuh itu tidak akan layak disebut tubuh. Dan keindahan dari tubuh manusia akan luntur, ketika keragaman berubah menjadi keseragaman.

Kurang indah apa seorang laki-laki dengan kulit kecoklatan atau kehitaman, dengan rambut ikal ataupun lurus, bola mata yang hitam, dengan kedua kaki, tangan, dan bagian tubuh lainnya? (*maaf teman-teman, untuk teman yang mungkin memiliki kekurangan bagian tubuh, saya tidak ada maksud menyinggung, hanya sebuah analogi saja. Saya yakin Tuhan sudah merencanakan yang terbaik bagi setiap pribadi kita, dengan keunikan kita masing-masing)

Ataupun kurang baik apa lagi seorang perempuan dengan kulit kuning langsat, kecoklatan, atau kehitaman, dengan rambut panjang ataupun pendek, dan berbagai ciri khas tubuh manusia lainnya?

Namun bayangkan jika semua keindahan dan kebaikan itu berganti menjadi mata saja, atau mulut saja, atau perut saja? Tentu membayangkannya hanya akan membuat kita tertawa ataupun mual dan lesu.

Ya, tubuh manusia itu sudah menjadi satu kesatuan yang indah. Begitu juga saya rasa keunikan kita masing-masing akan berguna dan menjadi satu kesatuan yang indah apabila setiap kita mengerjakan bagian keunikan kita, sembari juga yakin bahwa apa yang dilakukan oleh teman, sahabat kita, ataupun orang lain sesuai keunikannya juga bermanfaat bagi tercapainya sebuah tujuan atau cita-cita bersama.

Tentu seorang Anto tidak mampu menggunakan keunikannya sendiri untuk mengubah dunia. Dia harus juga disokong keunikan dari Siska, Alin, Rinto, ataupun saya, Anda, teman saya, dan teman Anda, dan orang-orang baik lainnya.

Tubuh manusia itu menunjukan keindahan dan kebaikan ketika mereka beragam dan saling mengerjakan keunikannya masing-masing. Dan begitu juga saya yakin manusia akan bisa menyatakan keindahan dan kebaikannya apabila setiap manusia bisa saling bekerjasama dengan keunikannya positifnya masing-masing, bukannya saling menjatuhkan dan merasa dirinya yang lebih baik atau lebih berguna. Kurang indah apalagi dunia kalau kita semua bisa seperti ini?

Catatan: Tulisan ini dibuat karena penulis melihat masih adanya fenomena yang terjadi dimana sesama manusia saling menjatuhkan dan menjelekkan satu sama lain. Ataupun merasa dirinya atau kelompoknya lebih baik dan lebih berguna daripada diri atau kelompok orang lain. Padahal Tuhan sudah menciptakan setiap orang dengan unik, dan memberikan rencana yang juga unik kepada setiap individu? Bukankah menjatuhkan ataupun menjelekkan keunikan ataupun sesuatu yang dikerjakan oleh orang lain, sama saja dengan menghina karya Tuhan dan bisa dikatakan menghina Tuhan itu sendiri?


Mari menjadi seperti tubuh kita, harmonis, beragam, dan saling bekerjasama dengan keunikannya masing-masing.