inspirasi

inspirasi

Wednesday 18 May 2011

Agrowisata, Pertanian -> Perekonomian Rakyat

Durasi baca: 3-4 menit

Selasa tadi mendapatkan kesempatan yang sayang untuk dilewatkan. Seorang alumni GMKI mengajak kami untuk mengunjungi alumni kami yang lebih tua, Bang Mindo Sianipar, sekarang sedang menjabat sebagai anggota DPR untuk ketiga kalinya di Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan. Sesuai dengan bidangnya, abang ini memiliki rumah pertanian dan beliau melakukan banyak riset dan pengembangan disana. Rumah pertanian ini digunakan sebagai tempat pelatihan pertanian masyarakat dari berbagai provinsi di Indonesia dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Selama berkunjung disana, banyak hal yang bisa kudapatkan terkait pertanian dan peternakan.

Teknologi menarik yang pertama saya lihat di sana adalah tungku pengasapan. Tungku pengasapan ini bertujuan untuk mencegah membusuknya hasil tangkapan ikan. Umumnya nelayan tidak mempunyai lemari pendingin. Dengan adanya tungku ini, hal itu dapat diatasi dan nelayan tidak akan merugi. Selain tungku ini, Bang Mindo juga memberitahukan kami tentang asam cair. Biasanya nelayan membutuhkan 200 kg es batu untuk membekukan ikan hasil tangkapannya. Apabila tidak menggunakan es batu, mereka biasanya menggunakan formalin. Hal ini tentunya merugikan nelayan dan juga tidak baik untuk kesehatan. Dengan asam cair ini, permasalahan itu semua dapat diatasi, cukup dengan menyemprotkan asam ini ke ikan yang hendak diawetkan. Dan hanya dibutuhkan 2 kg saja cairan saja, menggantikan 200kg es batu!!!



Teknologi selanjutnya yang kami dapat adalah mengenai pemanfaatan biogas dan tanah sebagai bahan dasar menjadi gas metana. Untuk pemanfaatan tanah ini, digunakan mikroba unik dimana mikroba ini akan mengeluarkan hasil pembuangan berupa gas metana yang dapat dialirkan ke dapur ataupun alat pembakaran lainnya. Kami juga diperkenalkan tentang pemanfaatan sekam padi sebagai bahan dasar arang cair dimana teknologi sangat ekonomis dan juga mengurangi limbah.



Di tempat ini, Bang Mindo mengkombinasikan ilmu yang dimiliki sarjana pertanian dengan ilmu yang dimiliki sarjana teknik, dalam hal ini beliau berlatar belakang sarjana Teknik Kimia ITB. Seorang staf beliau yang merupakan lulusan IPB mengenalkan kami juga dengan bahan makanan ikan yang sangat kaya akan protein, yakni larva serangga yang memang khusus (saya lupa jenis serangga ini). Kandungan proteinnya 47% sementara makanan ikan pada umumnya 20an %.  Untuk memproduksi larva ini, digunakan satu gedung khusus sebagai tempat pembiakan serangga. Larva ini akan membuat ikan menjadi lebih sehat dan kaya protein.



Banyak hal-hal unik dan sederhana lainnya yang mungkin tidak pernah kita pikirkan dilakukan di rumah pertanian ini. Untuk meningkatkan mutu kesehatan ternak kerbau, Bang Mindo menanamkan mesin penghasil air oksida di dekat kandang kerbau dan mengalirkan airnya ke kandang tersebut. Dengan ini, kerbau itu akan lebih sehat dan lebih besar dari umumnya. Bahkan aku sendiri pun tidak meminum air oksida, kalah dari sang kerbau.



Kandang bebek dibuat di atas kolam lele sehingga kotoran bebek langsung jatuh ke kolam untuk kemudian menjadi makanan dari lele-lele yang dipelihara disana. Dan berbagai ide-ide lainnya seperti fermentasi air, pemanfaatan tumbuhan X (saya lupa namanya) sebagai makanan ikan mas, pembuatan pupuk organik dari kotoran hewan dan lainnya.

Agrowisata ini sungguh merupakan pengalaman berharga yang bisa saya dapatkan. Dari wisata kecil ini saya semakin memahami pentingnya pemanfaatan teknologi untuk pengembangan pertanian dan peternakan. Dan apabila kedua hal ini, teknologi dan pertanian bisa dipadukan, maka dipastikan pertanian dan peternakan di Indonesia bisa lebih berkembang lagi dan tentunya akan meningkatkan perekonomian rakyat. Berkali-kali Bang Mindo mengatakan bahwa rakyat masih buta akan teknologi seperti ini dan beliau siap mengajarkan apa yang dilakukannya di tempat ini kepada siapapun yang berminat. Dengan semakin banyak yang memahami dan mengembangkan pertanian, maka akan semakin maju dan makmur kehidupan rakyat di pedesaan.


Mari kawan, sambil kita nanti bekerja di tempat kerja kita masing-masing, kita juga menyisihkan sepersekian dari pendapatan kita untuk membuat pertanian sendiri. Dengan ini kita akan sangat berperan juga dalam membantu masyarakat.
Dan tentunya sangat nikmat ketika kita makan siang, masakan yang dihidangkan merupakan produk asli dari rumah pertanian kita. Seperti yang kualami di sana. Makan telur, daging, ikan, dan lainnya yang merupakan asli produk lokal. Jadi teringat game Play Station “Harvest Moon”. Mengembangkan pertanian sendiri.

Bagaimana kawan2? Tertarik menjadi seperti Bang Mindo? ^^

No comments:

Post a Comment