inspirasi

inspirasi

Wednesday 5 October 2011

Jalan yang Berkelok, Tebing yang Curam


jalan itu berkelok-kelok,

bukan berarti tidak ada yang lurus di depan.



tebing itu curam,

bukan berarti tidak ada yang landai di atas.



sungai itu deras,

bukan berarti tidak ada yang tenang di hilir.



tikungan, hambatan, gangguan,

selalu ada kerikil bahkan batuan dalam kehidupan,

bukan berarti hanya itu yang ada di sepanjang perjalanan,

karena pasti akan ada harapan dalam setiap pilihan yang ditentukan.



karakter yang dewasa,

mental yang teruji,

nalar yang tinggi,

raga yang kuat,

setiap hal itu merupakan buah dari perjalanan,

untuk menciptakan pribadi yang semakin siap dan semakin siap,



ibarat ranting pokok anggur yang harus selalu dipangkas untuk menghasilkan buah yang banyak,

bagai anak rajawali yang harus dijatuhkan dari atas tebing agar dapat terbang,

layaknya ikan salmon yang melawan arus sungai demi menelurkan anak-anaknya,

seperti perjalanan 40 tahun suatu bangsa agar siap mengisi sebuah wilayah,

ya, ibarat, bagai, layaknya, seperti itu.



hidup ini perjalanan melatih diri,

perjalanan mencari arti hidup,

kenapa seseorang itu harus ada,

atau ditetapkan ada.



tentu semuanya bukan kebetulan,

atau ketidaksengajaan semata,

melainkan ada karena di balik kenapa,

selalu ada sebab di belakang mengapa.



setiap langkah, setiap jejak,

semuanya itu seharusnya meluaskan wadah,

menambah gagas diri,

akan makna kehidupan.



semua orang pasti akan mati suatu saat,

tapi tidak semua orang hidup.



apakah kita sudah hidup?

ataukah selama ini napas itu hanya terbuang sia-sia,

dan raga itu bergerak tanpa makna,

serta jiwa itu kosong tak berguna?





seorang pelari tidak pernah tahu kapan dia akan berhenti berlari,

yang dia tahu hanyalah akan ada suatu garis akhir di depan,

dan sejauh apapun itu, dia harus terus berlari untuk mencapainya,

karena memang untuk itu dia menjadi pelari.



begitupun kapal,

yang akan aman dan jauh dari perompak ataupun batu karang selama berada di pelabuhan,

namun bukan untuk itu kapal diciptakan,

karena dia ada justru untuk berlayar di lautan,

melawan semua perompak dan mengatasi segala batu karang.



terus melangkah di jalan yang berkelok,

tetap mendaki di tebing yang curam,

hadapi setiap ombak yang menghadang,

karena di balik itu,

akan menanti padang edelweis yang indah,

dan pemandangan bintang yang gemerlap,

serta daratan yang mempesona.

No comments:

Post a Comment