inspirasi

inspirasi

Thursday 2 September 2010

Menjadi Jawaban, Bukan Masalah

Jadilah terang jangan ditempat yang terang
Jadilah terang di tempat yang gelap

   Jadilah jawaban jangan hanya kau diam
   Jadilah jawaban diluar rumahmu

Oooooo… jadilah jawaban
Oooooo… jadilah terang

Jadilah garam jangan ditengah lautan
Jadilah harapan jangan hanya berharap
Jadilah jawaban jangan hanya ucapan
Jadilah jawaban jangan tambahkan beban

    Kedamaian yang kita inginkan
    Hanya ada bila hati kita bersama
(Terang, Glenn Fredly)


Malam ini sedang online bareng seorang teman dan tiba-tiba mendengar lagu ini keluar dari speaker laptopnya. Terang, karya Glenn Fredly. Sebelumnya sering mendengarnya dan entah kenapa kali ini maknanya benar-benar mengena. Mungkin ini karena selama beberapa minggu ini sangat banyak notes, status, dan lainnya di Facebook yang menuliskan tentang berdampak, kepedulian, menjadi terang, dan hal lainnya yang intinya sama, bagaimana kita sebagai mahasiswa harus bisa melakukan perubahan untuk membangun bangsa ini.

Sempat bertanya-tanya juga, kenapa kok tiba-tiba isu ini menjadi suatu hot news di kalangan mahasiswa. Ada yang bisa menjawabnya? Hehe. Mungkin saatnya kita main tebak-tebakan.
Apa mungkin karena bulan Agustus dan semangat kemerdekaan masih ada di dada setiap orang. 
Atau karena isu sedang memanasnya hubungan Indonesia dengan Malaysia di kawasan Selat Malaka. 
Atau mungkin karena begitu bobroknya keadaan sosial dan politik Indonesia saat ini, dimana para pejabat negara, anggota DPR, bahkan pihak-pihak di bidang hukum seperti hakim, pengacara, dan polisi  tidak menunjukkan kapabilitasnya sebagai orang-orang yang mengemban amanat rakyat. 

Mmmm, banyak kemungkinan penyebabnya. Tapi segala hal yang dituliskan itu, perubahan, perbaikan, pembangunan, dan lainnya akan sia-sia kalau hanya menjadi sebuah cerita untuk tidur, dimana enak untuk didengar saat itu, tapi ketika kita sudah terbangun, kita lupa akan cerita tersebut.

Apakah akan seperti itu?
Sepertinya tidak, dan aku harap tidak.
Saatnya perubahan terjadi di Indonesia.
Saatnya Indonesia kembali bangun dari tidurnya yang panjang, dan raksasa itu bisa bangkit dari keterpurukannya.
Saatnya tawa itu keluar dari mulut seorang anak, bukan hanya dari kota-kota besar, tapi juga dari setiap desa, di penjuru daerah di Sabang sampai Merauke.
Saatnya senyum itu keluar dari wajah seorang tua, bukan hanya di gedung-gedung tinggi, tapi juga di rumah-rumah di pinggiran kota, dimana setiap orang bisa merasakan bangsa yang kaya ini bisa berkembang dan bangkit dari ketertinggalan.

Suatu hal yang muluk kah?
Kalau sekarang pasti iya, karena hal itu memang tidak mungkin terjadi saat ini.
Itu terjadi nanti.
Tapi sesuatu yang nanti akan sangat ditentukan oleh apa yang terjadi saat ini.

Ketika para mahasiswa, terkhusus yang sudah sadar akan arti pentingnya kehadirannya memilih untuk sekedar menuangkannya saja di sebuah status ataupun note tanpa berusaha melakukan perubahan berarti sejak saat ini, maka nanti itu mungkin hanya akan menjadi sebuah impian yang sangat indah untuk dibayangkan.
Tapi, ketika setiap kita berani untuk melakukan perubahan, sekecil apapun itu, dan juga membagikan apa yang sudah kita sadari itu ke orang lain, sehingga barisan kita akan semakin kuat, mulai saat ini, yakinlah, nanti itu bukan hanya sekedar mimpi, perubahan itu pasti akan terjadi.
Dan itu PASTI akan terjadi nanti.


Jika rumah menjadi gelap karena malam tiba, tidak ada gunanya menyalahkan rumah itu, sebab itulah yang terjadi kalau matahari tenggelam. Pertanyaan yang perlu kita ajukan ialah:
'Dimana lampu-lampunya?'

Jika daging menjadi busuk dan tak termakan lagi, maka tidak ada gunanya menyalahkan daging itu, karena itulah yang terjadi bila kuman-kuman dibiarkan membiak di dalamnya. Pertanyaan yang harus dikemukakan ialah: 'Dimana garam-garamnya?'
(Isu-Isu Global, John Stott, hal. 88)


Tidak ada gunanya lagi menyalahkan para pejabat, anggota DPR, polisi, dan setiap orang yang mungkin membuat Indonesia seperti ini karena mereka mungkin tidak tahu apa itu makna dari integritas, pengabdian, dan lainnya. Atau mungkin mereka tahu tapi tidak tahu seperti apa implementasinya. Haha. Capek juga memikirkan hal itu.

Dan tidak ada juga gunanya kita berdoa agar Indonesia berubah dan menyerahkan perubahan itu kepada mereka-mereka ini. Sia-sia semua doa dan harapan itu kalau bukan kita yang melakukannya teman, kita yang mungkin tahu tentang itu dan memang harus kita.

Dan segala hal yang mendukung kesana, integritas, kepedulian, dan lainnya tentunya harus dipupuk dari sekarang agar bisa tertanam kuat di diri kita masing-masing sehingga itu akan menjadi buah yang enak untuk dirasakan nantinya. Agar segala hal itu bisa terus ada, dan bukannya hilang seiring waktu ketika kita sudah menjadi alumni.
Karena banyak alumni-alumni, yang dulunya ketika masih menjadi seorang mahasiswa, dia memegang idealisme, namun ketika sudah terjun ke apa yang dulu ditentangnya, dia hanya bisa menyimpan segala idealismenya, dan justru terikut dengan arus yang ada.

Bagaimana kita 10 atau 20 tahun lagi bisa peduli, berintegritas dan mengubah Indonesia di bidang kita masing-masing kalau hal itu tidak dilatih sejak muda.
Bagaimana kita bisa melatih itu sejak muda, kalau pada saat muda saja kita tidak peduli hal itu dan hanya berfokus kepada diri sendiri.
Siapa, apa, bagaimana kita pada saat sekarang ini menentukan seperti siapa, apa, bagaimana kita 10,20 tahun mendatang.

Saatnya kita mulai dari sekarang, dan saatnya juga untuk mendiskusikannya dengan teman-teman kita yang lain.
Karena tentunya perjuangan itu tidak bisa dilakukan sendiri. Semakin kuat barisan kita, akan semakin mantap hasilnya.
Saatnya kita, di lingkungan kita masing-masing memperkuat barisan kita.
Untuk Indonesia yang lebih baik, nanti, dan proses itu kita mulai dari detik ini.

Sepertinya mulai berapi-api ya. Mungkin karena malam yang semakin dingin dan butuh penghangat sama seperti kondisi bangsa ini juga masih sulit untuk bangkit dan butuh generasi pejuang, yang berani menjadi jawaban, bukan masalah.

Dan tentunya, berputarnya lagu Terang, karya Glenn Fredly tadi, ataupun semua notes dan status tadi yang sedang banyak berkeliaran di dunia maya bukanlah sebuah kebetulan belaka.
Itu pasti merupakan sebuah awal untuk PERUBAHAN INDONESIA MENJADI BANGSA YANG LEBIH BAIK.

kapal itu aman di pelabuhan,
tapi bukan untuk itu tujuan kapal diciptakan.
(William Shedd)

begitu juga dengan kita,
ada untuk MENJADI JAWABAN, BUKAN HANYA DIAM ATAUPUN MENJADI MASALAH.

Saatnya memulai teman,
Saat kita telah tiba.
Mari kita tuliskan lembar sejarah kita.

MERDEKA!!
haha.

-shtmps-

3 comments:

  1. Iyaiyaiyaaa.setujuuu bgt bang!ayo kita buat negara ini jadi negara yang besar,bangkit dr ktepurukan!biar kita bisa jadi berkat buat negara ini.dan kita tetap berintegritas sampe bpuluh2 tahun kedepan dan akhirnya nanti...jangan sampe thanyut godaan dunia...karena itu yg Tuhan mau.ayo kita bjuang !!!
    Tp jgn lupa bdoa juga,kan doa orang benar,kalo dgn yakin dan tulus didoakan,SANGAT BESAR KUASANYA.jadi ga bakal siasia...sisanya tinggal kita serahin smua sama Tuhan...sgala usaha kita,doa kita,kita kasih yg terbaik.hasilnya biar Tuhan yg bkerja.hehehe
    Semangkaaaaat!!Gbu

    ReplyDelete
  2. setuju2 hat,,,jangan hanya berharap, tapi jadilah harapan,,,
    mantap kali blog bang sahat ini bahh,,
    awak jadi terinspirasi untuk nulis blog,, :))

    ReplyDelete
  3. @gita:
    iya dek, kedua2nya harus seimbang, dan yakinlah ketika keduanya kita lakukan, perubahan pasti akan terjadi. jangan pernah bersandar pada kekuatan kita sendiri.
    smangat terus!!!
    Gb,always.

    @dingdong:
    cie,udah buat dia ya,
    mantap2.
    lanjut terus din,
    klo ada yg baru,kasitau aja.
    hhe.
    sukses mencari kerjanya ya.
    hha.
    Gb,always

    ReplyDelete