inspirasi

inspirasi

Thursday 15 October 2015

Toleransi, Jangan Reaktif

Seorang terpelajar harus sudah berlaku adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan -Pram-

Sejak kemarin berusaha menahan diri untuk berkomentar tentang peristiwa yang saat ini sedang terjadi di Singkil, Aceh. Masih belum hilang ingatan peristiwa beberapa bulan lalu, saat Tolikara juga mengalami nasib yang kurang lebih serupa.

Teringat, waktu itu dalam beberapa jam saja setelah peristiwa, beberapa teman kampus dan rekan aktivis yang beragama Muslim dengan sigap langsung membuat status, mempertanyakan tentang toleransi, Pancasila, dan lainnya sembari memaki para pelaku pembakaran di Tolikara. Dengan sigap pula waktu itu aku menunjukkan solidaritas, begitu juga rekan-rekan non Muslim lainnya, menunjukkan sikap bahwa apa yang terjadi di Tolikara kali itu bukanlah cerminan ke-Indonesiaan kita, dan masih lebih banyak masyarakat yang peduli kedamaian dan kebersamaan dalam perbedaan.

Belajar dari kejadian itu, untuk kali ini aku berusaha tidak reaktif dan menahan diri, sembari percaya, sahabat-sahabatku dari kampus dan rekan aktivis yang waktu itu mempertanyakan tentang Pancasila, toleransi, dan lainnya akan kembali bersuara dan menunjukkan solidaritasnya. Bersyukur ada banyak sahabat yang menunjukkan sikapnya, bahwa apa yang terjadi di Singkil itu juga bukan cerminan ke-Indonesiaan kita. Sikap dari teman-teman ini memberikan kelegaan dan semangat, menunjukkan kita ternyata tidak sendiri memperjuangkan kesatuan.

Sayang, tidak semua bersikap adil, baik itu yang beragama Kristen, Islam, Hindu, Budha, dll. Pancasila dan toleransi hanya dikoarkan saat dirinya sedang "terusik" saja, selain itu, ternyata hanya menjadi jargon semata.

Ya, apapun itu, kiranya kita tetap mengingat, keindahan itu baru nyata ketika ada keberagaman/perbedaan. Pelangi indah karena berbeda warna. Pemandangan alam indah karena ada sungai, gunung, pohon, dan keberagaman lainnya. Begitu juga terumbu karang menjadi indah karena aneka warna terumbu karang dan berbagai jenis makhluk laut disana.

Keindahan itu indah karena keberagaman, begitu halnya juga dengan manusia, baru indah ketika di antara manusia ada keberagaman, bukan keseragaman.

Salam damai Indonesia. :)

No comments:

Post a Comment