inspirasi

inspirasi

Tuesday 16 June 2015

Berusaha Untuk Lebih Setia

Berusaha untuk Lebih Setia

Kalau kupikir-pikir lagi, selama ini ternyata aku salah mengetikkan harapan saat menutup pembicaraan dengan teman bicara. Aku sering mengetik"semoga Tuhan menjaga kita", "semoga Tuhan memberkati kita", "semoga Tuhan melindungi kita", dan kalimat harapan sejenis lainnya.

Kalimat itu seakan-akan mengatakan ada kalanya Tuhan akan menjaga, memberkati, dan melindungi kita, tapi ada kalanya tidak.

Padahal, tanpa kita minta pun, sebenarnya Tuhan selalu setia menjaga, memberkati, dan melindungi kita. Idealnya kasih orangtua dan anak, jauh lebih sempurna lagi kasih Tuhan kepada makhluk ciptaan-Nya.

Justru sebaliknya, kita yang makhluk ciptaan ini justru yang kurang bahkan tidak setia. Ada juga kita yang menjauh bahkan membenci-Nya.

Terkadang kita mengaku mencintai Tuhan, tapi malah membenci ciptaan-Nya. Memusuhi orang lain, merusak lingkungan, membunuh hewan seenaknya.

Mungkin kita tidak sadar, ketika kita melukai, melecehkan, bahkan merusak makhluk ciptaan-Nya, maka kita juga telah melukai hati Tuhan Sang Pencipta.

Ini bisa dianalogikan dengan seorang pelukis yang akan kecewa bahkan marah ketika lukisan terbaik karya tangannya dirusak atau dilecehkan oleh orang lain.

Maka sepertinya kalimat harapan "semoga Tuhan menjaga, memberkati, dan melindungi kita" tidak lagi tepat menjadi kalimat penutup suatu pembicaraan. Karena faktanya Tuhan selalu setia, tapi sebaliknya kita tidak setia.

Kita meminta Tuhan menjaga, memberkati, dan melindungi kita, tapi kita tidak menjaga dan melindungi sesama makhluk ciptaan Tuhan (manusia dan alam).

Lebih tepat jika kita ucapkan "semoga kita setia menjaga keluarga, teman, sesama, dan alam sekitar kita karena Tuhan setia menjaga kita". Dengan kalimat harapan seperti ini, semoga mengingatkan kita untuk berusaha lebih setia.

No comments:

Post a Comment