Akhirnya "Sudut
Kehidupan" harus pensiun
dari tugasnya.
Setelah bertahun-tahun memilih "Sudut Kehidupan" menjadi tema
dari blog ini, hari ini aku memutuskan untuk menggantinya dengan tema lain yang
selama beberapa bulan lalu menjadi tagline pribadi. Tagline ini bernama #KegembiraanBersama.
Sebelum membahas tagline baru ini, ada baiknya kita
mengenang jasa "Sudut
Kehidupan" yang sudah
menemani kita saat berselancar di blog ini. Ucapan terima kasih yang besar
sudah sepantasnya diberikan kepada "Sudut
Kehidupan" karena telah
memberikan sudutnya menjadi tempat kita berbagi dan bercerita. Di sudutnya kita
bertemu dan berpisah. Di sudutnya pula kita menangis dan tertawa.
Kenapa dulu aku memilih "Sudut
Kehidupan" menjadi tema
blog ini?
Tentu tema itu tidak muncul begitu saja.
Saat itu tahun 2010 saat aku mulai mengetikkan cerita di blog ini, Masa
itu, bagiku dan mungkin bagi banyak pemuda lainnya, adalah fase mencari jati
diri. Aku baru saja berumur 21 tahun, dan keistimewaan itu membuatku sudah
termasuk dalam kategori "di atas 21 tahun". Banyak hal, baik dan
buruk, positif dan negatif, yang dikaitkan dengan umur 21 tahun. Bisa kita
simpulkan, umur 21 tahun adalah fase kritis bagi seorang pemuda. Apakah setelah
umur 21 tahun kita menjadi orang baik atau buruk, menjadi orang yang membawa
manfaat atau mudarat.
Ternyata kegalauan pemuda pada fase itu juga merasuk dalam kehidupanku.
Maka jadilah aku terkadang harus berhenti sejenak di sudut kehidupan. Melihat
ke belakang, untuk mengevaluasi setiap langkah yang kulalui. Memandang ke kiri
dan ke kanan, untuk memahami bagaimana diriku sekarang. Dan menatap ke depan,
untuk mencari tahu, jalan mana yang akan kulalui esok hari.
Maka di "Sudut
Kehidupan" aku merenung, dan di sudut ini juga aku berusaha
memahami jati diriku, tujuan aku dilahirkan, alasan kenapa aku harus ada. Di
sudut ini aku menyesali kesalahanku, terkadang juga menertawakan kebodohanku.
Dan lebih dari itu, di sudut ini juga aku akhirnya menemukan keping demi keping
puzzle kehidupanku, yang berusaha kususun satu per satu setiap aku berhenti
sejenak di "Sudut
Kehidupan".
Jadi inilah aku, begini adanya, dengan setiap
kelebihan dan kekurangan yang dianugerahkan Tuhan kepadaku. Dan setelah
bertahun-tahun perenungan di "Sudut
Kehidupan", maka
kutemukanlah nilai hakiki yang harus kujalani, yakni menjadikan hidup sebagai #KegembiraanBersama.
Dan disinilah #KegembiraanBersama menjadi tagline
yang menggantikan “Sudut Kehidupan”.
Fase merenung sudah usai, walaupun ke depan juga kita harus tetap berhenti sejenak untuk merenung, mengevaluasi setiap jalan yang kita pilih dalam petualangan kehidupan ini. Namun, saat ini adalah saatnya untuk bertindak aktif, menjadikan diri kita berarti, baik bagi diri kita sendiri, orang di sekitar kita, terutama berarti untuk Sang Pencipta.
#KegembiraanBersama
adalah penemuanku akan
arti kehidupan. Bahwa hidup ini sebenarnya penuh dengan kegembiraan dan
keindahan. Dan hidup yang gembira ini akan semakin indah ketika kita dapat
berbagi dengan orang lain sehingga hidup kita menjadi kegembiraan milik
bersama.
Terima kasih “Sudut Kehidupan”
dan selamat datang #KegembiraanBersama.
No comments:
Post a Comment