Setelah selesai menjalankan aksi di pagi hari yang cerah, sambil beristirahat di Wisma Sejahtera, aku mencoba melihat foto-foto yang kuambil. Setiap foto menunjukkan keakraban di dalam keluarga. Berjalan bersama, berlari bersama, berfoto bersama, dan lainnya. Tiba-tiba, pikiran pun terbawa angin hingga jauh ke pulau seberang, beratus-ratus kilometer ke sebuah kota, Medan. Teringat kepada kedua orangtua disana dan juga seorang adik yang masih bersekolah disana. Tanpa diminta ingatan pun membuka setiap halamannya, mencoba mengingatkan kenangan-kenangan ketika keluarga kami berkumpul bersama pada saat liburan. Walaupun kadang diisi dengan perselisihan dan lainnya, namun itulah yang semakin mengakrabkan dan mendekatkan satu sama lain. Kembali melihat foto-foto yang kuambil dan aku pun diingatkan lagi betapa besar kasih orangtua kepada anaknya dan menyadari beberapa minggu ini telah beberapa kali mengecewakan mereka yang pasti selalu membawa namaku dalam setiap lantunan doanya. Teringat juga kepada adik dan kakakku, yang sama-sama merantau ke tanah Jawa ini dan mengingat berbagai hal yang telah dilalui bersama baik ketika berkumpul di Bandung, ataupun ketika di Medan. Berantam, beradu argumen, dan lainnya yang sering memanaskan kepala, tapi kalau diingat-ingat lagi, itu merupakan bumbu-bumbu kasih sayang dan salah satu bentuk perhatian yang diberikan, walaupun kadang dalam penyampaiannya sering berlebihan.
Setelah melihat semua foto yang kuabadikan di pagi hari itu, aku pun berdoa sejenak, berharap yang terbaik selalu diberikanNya kepada mereka. Meminta agar mereka selalu sehat, dimanapun mereka berada. Meminta kepada Tuhan berkat dan rahmat selalu diberikanNya kepada mereka semua. Dan semoga aku, Sahat Martin Philip Sinurat bisa membanggakan mereka.
Untuk keluargaku: Tagor Hasiholan Sinurat, Linda Mariaty Panjaitan, Yohana Rotua Yosefin Sinurat, Martha Christina Sinurat, dan Olivia Dame Masterina Sinurat.