inspirasi

inspirasi

Thursday 28 April 2011

Semakin Seperti

Durasi baca: 3-4 menit

Malam ini makan malam bersama dua orang sahabat. Tak berbeda dengan orang lain, sambil menunggu datangnya hidangan, kami berdiskusi tentang banyak hal dan akhirnya sampai ke topik yang menjadi judul tulisan ini. Semakin seperti.

Semakin seperti apa? Atau semakin seperti siapa?

Aku akan coba membagikan apa yang kami diskusikan di tulisan ini.

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, marilah kita beralih sejenak ke kehidupan selebritis. Seorang fans yang menggemari artis idolanya biasanya akan meniru apa yang dilakukan atau dikenakan oleh idolanya itu. Biasanya barang-barang yang dikenakan artis itu akan jadi tren dan laku di pasaran. Itu juga yang membuat sering kali selebritis ditawarkan menjadi model sebuah brand dimana dia akan disewa selama beberapa waktu menjadi ‘iklan berjalan’ brand tersebut. Hal ini karena melihat psikologis manusia yang biasanya berusaha untuk menjadi seperti siapa yang diidolakannya.

Sekarang kita beralih ke klub sepakbola. Sudah jelas fakta bahwa sepakbola merupakan olahraga yang paling banyak digemari di dunia. Setiap negara biasanya mempunyai kompetisi dan klub-klub sepakbolanya masing-masing. Tentunya setiap klub ini juga punya fans setia bahkan di beberapa klub, mereka mempunyai fans yang tidak hanya setia, tapi juga fanatik dan bahkan siap berkorban nyawa demi klub idolanya ini.

Salah satu klub terbaik yang mempunyai penggemar terbanyak di dunia adalah Manchester United (hehe, silakan anda tentukan sendiri klub terbaik menurut anda). Sama halnya dengan selebritis tadi, seorang fans MU pastinya akan berusaha semakin seperti klub yang diidolakannya ini. Dia akan membeli merchandise klub tersebut, menonton setiap pertandingan klub itu, dan mencari tahu informasi-informasi yang berhubungan dengan klub tersebut. Seperti itulah psikologis manusia, berusaha semakin seperti apa yang dicintainya, apa yang diidolakannya.

Terus, ke arah mana tujuan tulisan ini? Hehe, sebelum sampai kesana, kita akan membahas contoh kasus terakhir.

Umumnya setiap orang punya sosok yang diidolakannya. Sosok itu seperti ayahnya, ibunya, gurunya, pahlawan nasional, ataupun tokoh-tokoh lain yang menurutnya melakukan hal-hal yang menginspirasinya. Setelah mengidolakan mereka, biasanya seseorang ini akan berusaha belajar dari kehidupan sosok yang diidolakannya ini, mengenalinya lebih jauh, dan mencontoh apa yang telah dilakukan oleh mereka. Seperti itulah psikologis manusia, berusaha semakin seperti siapa yang dicintainya, siapa yang diidolakannya.

Seperti itulah psikologis manusia, berusaha semakin seperti apa yang dicintainya, apa yang diidolakannya. Seperti itulah psikologis manusia, berusaha semakin seperti siapa yang dicintainya, siapa yang diidolakannya. Dan seharusnya seperti itulah juga manusia, ketika mencintai Tuhan yang dicintainya. Berusaha semakin seperti Tuhan yang dicintai dan disembahnya.

Berusaha semakin seperti Tuhan ini tentunya bukan bermakna dangkal yaitu bahwa manusia itu berusaha menjadi Tuhan, menyamai Tuhan, bahkan berusaha melebihi Tuhan. Beribu-ribu tahun yang lalu, peristiwa di Babel menjadi contoh nyata bagaimana kecongkakan manusia yang dengan pemahaman dangkalnya berusaha menyamai Tuhan, telah diceraiberaikan oleh Tuhan ke penjuru dunia. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu, Maha Pencipta, dan Maha Segalanya, itu sudah jelas.

Terus, bagaimana kita berusaha semakin seperti Tuhan?

Semakin seperti Tuhan disini menurutku adalah sama seperti contoh-contoh di atas tadi. Mengenal Tuhan lebih jauh, berusaha belajar tentang semua hal yang diajarkanNya, terus dan terus berusaha memahami apa yang diinginkanNya.

Tuhan Maha Baik, Maha Penyayang, Maha Pengasih, Maha Adil, dan Maha lainnya, tentunya kita juga sebagai manusia seharusnya berusaha untuk semakin sepertiNya, semakin baik, semakin penyayang, semakin pengasih, semakin adil, dan semakin lainnya.
Seperti itulah psikologis manusia, berusaha semakin seperti siapa yang dicintainya. Dan seharusnya seperti itulah juga manusia, ketika mencintai Tuhan yang dicintainya. Berusaha semakin seperti Tuhan yang dicintai dan disembahnya.

Kita saja berusaha untuk meniru apa yang dikenakan artis idola kita, atau mencari semua informasi yang berhubungan dengan klub kesayangan kita, ataupun berusaha belajar dari kehidupan Ayah kita yang merupakan sosok idola kita, masa kita tidak juga berusaha mengenali Tuhan yang kata kita, sangat kita cintai???

Ketika seseorang berkata bahwa dia menyembah dan mencintai Tuhan yang disembahnya, tapi dia tidak pernah berusaha untuk mengenalNya lebih jauh, tidak belajar tentang nilai-nilai yang diajarkanNya, dan tidak berusaha memahami apa yang diinginkanNya, maka perkataan seseorang ini bahwa dia mencintai Tuhan yang disembahnya harus dipertanyakan lagi.

Ketika seseorang mengatakan bahwa dia mencintai Tuhan yang disembahnya, tapi dia justru melakukan hal yang berseberangan dengan Tuhannya ini, maka perkataannya itu jelas merupakan kata-kata semata.

Hal ini jelas berlaku untuk semua agama yang ada di dunia. Semakin seperti Tuhan yang disembahnya dan tentunya tidak melakukan apa yang tidak diajarkan Tuhannya.


Bila Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan Yang Maha Baik, Maha Penyayang, Maha Adil, dan begitu banyak Maha lainnya, tentunya kita juga harus semakin baik, semakin penyayang, semakin adil, dan semakin lainnya. Bukannya menjadi seseorang yang membenci orang lain, bersikap tidak adil, dan hal-hal lainnya yang bertentangan dengan keinginan Tuhan yang kita sembah.


Semua ini berawal dari pengenalan yang terus menerus akan Tuhan, membaca KitabNya dengan sungguh dan memahami ajaranNya dengan utuh.

Semoga tulisan ini berguna.
^^

Thursday 21 April 2011

Kamis Putih

Untuk pertama kalinya melalui Kamis Putih menjelang Jumat Agung bukan di Medan ataupun Bandung melainkan di sebuah ibukota kabupaten di Jawa Barat, Cirebon.

Hari ini mulai mengerjakan tugas akhir. Dapat kesempatan mengikuti survei ttg abrasi pantai serta kaitannya dengan sosial ekonomi masyarakat. Padahal sudah tahun kelima, tapi ini merupakan survei pertama yg pernah kuikuti. Ntah apa aja kerjaanku selama ini. Hahaha. Tapi, apapun yg dijalani itu aku yakin gak sia2. Sekarang yg paling penting bagaimana mengakhiri ini semua dgn caraNya, bukan caraku. Ya, memang itulah inti dari ini semua. Menjalani sesuai panggilan.

Hari ini adalah Kamis Putih, hari dimana kurang lebih dua ribu tahun yang lalu Dia melakukan Perjamuan Terakhir dengan para rasul. Anggur dan Roti diberikan, bukti penyertaanNya yang akan selalu setia menjaga perjalanan hidup para rasul, termasuk saya saat ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita lupa akan penyertaanNya. Ketika hidup begitu menyenangkan, hari-hari berlalu dengan lancarnya, kita sering berpikir bahwa itu karena hasil usaha kita sendiri. Kita lupa mengucap syukur kepada Sang Khalik pemberi itu semua. Dan akhirnya tiba saat ketika segala masalah datang mengganggu kehidupan kita, kita pun hanya bisa mengeluh mempertanyakan penyertaan Tuhan. Keliatannya Tuhan tidak setia. Tidak. Kita yang tidak setia kepadaNya.

Di Kamis Putih ini, saatnya kita mengoreksi lagi apa yg kita lakukan selama ini. Apakah kita masih setia kepadaNya? Apakah kita menjalani hari-hari yg sesuai dgn keinginanNya? Apakah kita telah menjalani panggilan itu, tujuan kita ada di dunia ini?
Aku pun sering terjatuh dalam hal ini. Bukan sekali, dua kali, tapi sering.

Semoga masa-masa Paskah ini kita kembali dapat merefleksikan pengorbananNya, penyertaanNya, dan perlindunganNya kepada kita, dan sebagai murid, tentunya merupakan tugas kita untuk dapat menjalani hidup sesuai keinginanNya, dan menjadi saksi, membagikan kasihNya kepada sesama.

Selamat menjalani masa-masa Paskah ini dan semakin diperbaharui lagi di dalam kehidupan.
Gb, always.

Monday 18 April 2011

Solidaritas Keberagaman


Sebuah sikap solidaritas kepada saudara-saudara GKI Taman Yasmin, HKBP Cikeuting, Ahmadiyah, dan saudara-saudara lainnya di bumi Indonesia yang sedang menghadapi permasalahan keberagaman.

Salam damai Indonesia,

65 tahun yang lalu, bahkan sekarang hampir 66 tahun, Indonesia mengalami beratnya perjuangan meraih kemerdekaan.
Para pejuang bahu membahu melawan penjajahan dan harga mempertahankan kemerdekaan itu tidak murah.
Darah beribu-ribu orang telah tercucur.

Apakah darah itu hanya milik satu ragam manusia saja?
Atau hanya milik satu etnis penduduk Indonesia?
Jelas tidak.
Sejarah telah menjadi saksi dari perjuangan beragam manusia, manusia Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Ada suku Aceh, Batak, Melayu, dan lainnya di Pulau Sumatra.
Ada suku Jawa, Sunda, Madura, dan suku lainnya di Pulau Jawa.
Dan berpuluh-puluh suku lainnya di seluruh Indonesia yang setiap darah dari manusianya telah berkontribusi nyata bagi kemerdekaan yang kita nikmati sekarang.
 Suku Dayak dan lainnya di Kalimantan.
Suku Toraja dan suku-suku lainnya di Sulawesi.
Beragam suku di Maluku dan Papua, serta suku-suku di kawasan Nusa Tenggara.
Tidak lupa juga orang Tionghoa, India, dan lainnya yang walaupun suku pendatang di Indonesia, tapi juga memiliki jiwa Indonesia yang tidak kalah dari suku-suku asli.
Beragam agama juga ikut mempertahankan kemerdekaan.  Orang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan agama, kepercayaan lainnya ikut berdiri bagi bangsa.
Darah mereka semua telah jatuh ke bumi pertiwi, ke tanah tempat kita berpijak sekarang.

Apakah setelah mereka mati, jasad dan darah mereka  terpisah menurut ragam, etnis, suku, dan agama mereka?
Jelas tidak!!
Darah mereka semua mengalir bersama dengan bangganya, ke tanah air yang kita injak sekarang.
PERSATUAN ITULAH YANG MENJADI JAWABAN ATAS KEMERDEKAAN INI!!!

Saya seorang beragama Kristen. 22 tahun lalu saya dilahirkan dari kandungan ibu saya. Tapi sebelum saya mengetahui fakta bahwa saya seorang Kristen, saya terlebih dahulu telah menjadi orang Indonesia. Hal ini jelas. Saya seorang Kristen, Kristen Indonesia.
Begitu juga saudara-saudara saya yang lain. Islam Indonesia, Katolik Indonesia, Budha Indonesia, Hindu Indonesia, Aceh Indonesia, Batak Indonesia, Jawa Indonesia, Tionghoa Indonesia, Toraja Indonesia, Asmat Indonesia, dan beragam Indonesia lainnya.
PERBEDAAN ITU BUKAN UNTUK DIBANDINGKAN, TAPI DISANDINGKAN!!!

Masih banyak permasalahan-permasalahan di Indonesia yang belum selesai. Dari Sabang sampai Merauke dipenuhi permasalahan kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, dan banyak permasalahan lainnya.
Kota-kota besar dan kecil banyak menghadapi permasalahan yang berlarut-larut.
Sudah bukan saatnya untuk membuat permasalahan yang dulunya justru adalah jawaban dari permasalahan-permasalahan yang ada.
Rakyat Indonesia sudah terlalu banyak mengeluarkan air mata menghadapi segala permasalahan kemiskinan, ketidakadilan, dan lainnya dan TANGISAN ITU JANGAN DITAMBAHKAN LAGI DENGAN PERMASALAHAN KEBERAGAMAN INI!!!

PERSATUAN ITULAH YANG DULU MENJADI JAWABAN ATAS KEMERDEKAAN, DAN SEKARANG KAMI YAKINI JUGA MERUPAKAN JAWABAN ATAS PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG ADA DI INDONESIA KITA TERCINTA INI!!!!

Pemerintah, para pimpinan yang telah dipilih oleh suara rakyat harus tegas menyikapi hal ini. Setiap pelanggaran yang ada tidak boleh ditoleransi, tapi harus dikenakan hukuman yang jelas.
Tunjukkan ketegasan kalian!!

Wahai para pemimpin rakyat, masih pahamkah kalian dengan salah satu nilai yang ada di dalam demokrasi, DARI RAKYAT, OLEH RAKYAT, UNTUK RAKYAT???
Apakah kalian lupa, bahwa kalian berasal dari kami, kamilah yang memilih kalian, dan kami menunggu perubahan-perubahan besar yang bisa kalian lakukan untuk membuat bangsa ini bisa semakin baik lagi.
Bukan hanya kemajuan kalian, keluarga kalian, ataupun kelompok-kelompok kalian,
Tapi kemajuan kita sebagai bangsa, kita sebagai bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Kami menunggu ketegasan kalian wahai para pemimpin yang kami hormati dan cintai.

Ingat,
Persatuan itulah yang dulu menjadi jawaban atas kemerdekaan, dan sekarang kami yakini juga merupakan jawaban atas permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia kita tercinta ini!!!!


Ingat,
Setiap ragam saudara-saudara yang sedang mengalami diskriminasi saat ini juga merupakan bagian dari bangsa Indonesia ini.
Saya yakin, kami yakin, semangat, keinginan, dan darah mereka juga tidak kalah dari ragam saudara-saudara lain yang tidak terdiskriminasi dalam berjuang mengisi kemerdekaan dan membangun bangsa yang kita cintai ini...

Hidup keberagaman,
Hidup kebebasan umat beragama,
Hidup persatuan Indonesia,
Hidup Bhinneka Tunggal Ika,

Jaya selalu Negara Kesatuan Republik Indonesia!!!!

MERDEKA!!!!

Ku Takkan Menyerah

Minggu-minggu ini sedang banyak menghadapi permasalahan di kampus maupun lingkungan. Beberapa kali juga menyalahkan diri sendiri dan juga orang lain karena tidak tercapainya sesuatu hal sesuai dengan yang diharapkan.
Campur aduk pikiran dengan berbagai hal yang kadang membuat terlalu mengandalkan diri sendiri dan lupa berserah kepadaNya.
Malam ini mendengar lagu ini dalam persekutuan di GMKI dan kembali tersadar dengan dasar dari segala hal yang sedang dikerjakan. Hari ini kembali diingatkan akan itu semua.
Semoga hari-hari ke depannya tidak terlupa dan terus dikuatkan dalam menjalani rencanaNya.



Ku Takkan Menyerah
Jonathan Prawira


Dalam s'gala perkara
Tuhan punya rencana
Yang lebih besar dari
Semua yang terpikirkan
Apapun yang Kau perbuat
Tak ada maksud jahat
S'bab itu kulakukan
Semua dengan-Mu Tuhan

Reff :

Ku tak akan menyerah pada apapun juga
Sebelum ku coba, semua yang ku bisa
Tetapi ku berserah kepada kehendak-Mu
Hatiku percaya Tuhan punya rencana

Kepala Panas, Hati Dingin

selalu ada alasan di balik sesuatu hal.

coba terlebih dahulu cari tahu apa alasannya sebelum memutuskan apa seseorang itu salah atau benar,jelas atau gak jelas,banyak bacot atau tidak.

sering kepala keburu panas tanpa tahu alasan kenapa.

akhirnya emosi pun menutupi kebenaran yang ada.
bahwa sesuatu itu ada alasannya,
bahwa itu hanya salah paham aja,
atau mungkin seseorang ini punya permasalahan,
tapi karena kita keburu menutup telinga dan termakan emosi,
kita tidak pernah tahu tentang itu semua.

Friday 8 April 2011

Ku Takkan Menyerah

Minggu-minggu ini sedang banyak menghadapi permasalahan di kampus maupun lingkungan. Beberapa kali juga menyalahkan diri sendiri dan juga orang lain karena tidak tercapainya sesuatu hal sesuai dengan yang diharapkan.
Campur aduk pikiran dengan berbagai hal yang kadang membuat terlalu mengandalkan diri sendiri dan lupa berserah kepadaNya.
Malam ini mendengar lagu ini dalam persekutuan di GMKI dan kembali tersadar dengan dasar dari segala hal yang sedang dikerjakan. Hari ini kembali diingatkan akan itu semua. Semoga hari-hari ke depannya tidak terlupa dan terus dikuatkan dalam menjalani rencanaNya.



Ku Takkan Menyerah
Jonathan Prawira


Dalam s'gala perkara
Tuhan punya rencana
Yang lebih besar dari
Semua yang terpikirkan
Apapun yang Kau perbuat
Tak ada maksud jahat
S'bab itu kulakukan
Semua dengan-Mu Tuhan

Reff :

Ku tak akan menyerah pada apapun juga
Sebelum ku coba, semua yang ku bisa
Tetapi ku berserah kepada kehendak-Mu
Hatiku percaya Tuhan punya rencana